Gas Air Mata jadi Pemicu Penonton Berdesak Desakan

2 min read

 

Tim penyidik ​​yang bertugas mengusut Kejadian di Kanjuruhan dalam pertandingan sepak bola yang menelan korban jiwa menyimpulkan gas air mata sebagai penyebab utamanya, kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Jumat (10/10). /14). Tim yang terdiri dari berbagai pejabat pemerintah, pakar sepak bola dan keamanan itu telah menyelidiki lebih dari 130 orang yang tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Jawa Timur pada 1 Oktober lalu.
MahfudMD mengatakan tim terpisah masih mempelajari toksisitas gas yang digunakan, tetapi apa pun hasilnya, itu tidak akan mengubah kesimpulan bahwa tingginya angka kematian terutama karena penggunaan gas air mata. Pihak berwenang Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) menghadapi peningkatan pertanyaan dan kritik atas mengapa polisi menembakkan gas air mata ke stadion, tindakan pengendalian massa yang dilarang oleh badan sepak bola dunia FIFA. Tim investigasi menemukan bahwa personel polisi yang bertugas tidak mengetahui larangan gas air mata di pertandingan sepak bola.
Gas air mata ditembakkan “tanpa pandang bulu” dan petugas bertindak “berlebihan,” kata tim tersebut. Polisi telah mencoba untuk mengecilkan peran mereka dalam tragedi itu, menekankan bahwa jalan keluar yang sempit dari stadion membuat situasi menjadi lebih buruk. Stadion itu sendiri menampung jumlah penonton yang melebihi kapasitasnya pada saat kejadian. Polisi dan tentara sedang menyelidiki puluhan petugas mereka sehubungan dengan insiden tersebut. Tim investigasi menyimpulkan pada tahun bahwa PSSI telah lalai dalam melanggar peraturan dan menyerukan pengunduran diri Presiden dan Komite Eksekutifnya.
Menurut mereka, perusahaan penyelenggara pertandingan, PT Liga Indonesia Baru, juga lalai. Mahfud mengatakan temuan itu, yang dituangkan dalam daftar rekomendasi setebal 124 halaman, telah disampaikan kepada presiden. Awal pekan ini, PSSI mengumumkan bahwa mereka telah membentuk kelompok kerja bersama dengan FIFA untuk meningkatkan pengendalian massa dan langkah-langkah keamanan. Jarang terlihat oleh badan pengatur olahraga tersebut, intervensi datang saat Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA tahun depan. [Ikbal]

LATEST POST

More From Author

+ There are no comments

Add yours