Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani mengatakan tidak berlebihan untuk memperingatkan bahwa kondisi ekonomi sekarang dalam bahaya. Hal itu diumumkan pada pembukaan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) keempat dan merangkap di Washington DC, Rabu (10/12) malam.Dunia kini dalam bahaya. Kita sekarang menghadapi risiko yang semakin parah dan semakin kompleks mulai dari inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, kerawanan energi dan pangan, krisis iklim, dan fragmentasi geopolitik. Perang di Ukraina memperburuk krisis ketahanan pangan dan gizi global, menciptakan kerentanan dalam harga energi, pangan dan pupuk, membatasi kebijakan perdagangan yang dapat diambil dan menyebabkan gangguan rantai pasokan,” katanya.
Ia menambahkan, dampak dari dampak pandemi COVID-19 dan perubahan iklim akan membuat harga pangan menjadi mahal dan pasar pupuk rentan. Sementara itu, dampak gabungan dari pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina telah membuat harga energi meroket, menimbulkan kekhawatiran tentang kekurangan energi yang pada akhirnya mempengaruhi banyak negara, terutama negara pengimpor minyak.Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Rabu malam pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 itu berfokus pada enam agenda untuk mengatasi masalah
.
Pertama, bagaimana meningkatkan koordinasi global di dalam G20 untuk mengurangi risiko stagflasi , dan kebijakan makroekonomi dan moneter global. Kedua, bagaimana mengatasi risiko memar pandemi di dunia bisnis.
Ketiga, kerjasama pembayaran antar negara dan CBDC. Keempat, inklusi ekonomi dan keuangan. Kelima, keuangan berkelanjutan hijau. Keenam, pajak,” kata Perry Warjiyo.
Forum ini dihadiri oleh hampir semua pembuat kebijakan ekonomi G20, termasuk Direktur Bank Dunia David Malpass, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan menteri keuangan lainnya Sri Mulyani menegaskan, sebesar apapun sebuah negara, semua ancaman yang membayangi ekonomi global tidak dapat diselesaikan sendiri.
Melalui akun Instagram-nya, Sri Mulyani menegaskan keyakinannya bahwa “meskipun menghadapi tantangan untuk mempertahankan keberlangsungan forum G20 di tengah badai ini, saya yakin keberadaan G20 dapat menjadi pilar harapan yang akan membantu dunia melewati situasi sulit ini.
Perbedaan yang ada di masing-masing negara anggota G20 memang akan memberikan dunia pilihan terbaik,” pungkasnya.